Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!
Powered By Blogger

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Sabtu, 02 Oktober 2010

Bab 2
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

A. Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor masalah ekonomi umumnya dan khususnya masalah penduduk. Karena berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk, kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Pertambahan penduduk jika tidak bisa diimbangi pertambahan fasilitas akan menimbulkan masalah seperti bertambahnya pengangguran, meningkatnya kemiskinan dll.

Perkembangan penduduk dunia dari tahun 1830 sampai sekarang mengalami peningkatan yang cepat. Pertambahan penduduk di suatu daerah pada dasarnya dipengaruhi faktor-faktor demografi, yaitu :

a. Kematian (mortalitas)

b. Kelahiran (fertilitas)

c. Migrasi

Pengukuran demografi diukur dengan kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan (tingkat/rate). Biasanya perbandingan dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.

1. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi disini hanya dijelaskan 2 jenis tingkat kematian, yakni:

a. Tingkat Kematian Kasar ( Crude Death Rate/ CDR )

adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu per jumlah penduduk pertengan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Sehingga ditulis dengan rumus :

Keterangan:

CDR = Crude Death Rate / tingkat kematian kasar

D = Jumlah kematian

PM = Jumlah penduduk per pertengahan tahun

K = Konstanta = 1000

Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan Juni. Penduduk pertengahan tahun ini dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

·

·

·

b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)

Tingkat kematian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Berdasarkan perbedaan resiko kematian, makan digunakan tingkat kematian menurut umur (Specific Death Rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama, maka dapat dibuat rumus sebagai berikut :

Keterangan :

ASDRi = Age Specific Death Rate / tingkat kematian khusus

Di = Kematian penduduk kelompok umur i

Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i

K = Konstanta = 1000

2. Fertilitas (Kelahiran Hidup)

Pengukuran fertilitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini karena ada lasan sebagai berikut :

a) Sulitnya memperoleh angka statistik lahir hidup karena bayi yang meninggal saat setelah melahirkan

b) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak

c) Makin tua umur wanita tidaklah berarti bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun

d) Didalam pebgukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.

Ada dua istilah asing yang keduannya diterjemahkan sebagai kesuburan.

a) Facundity (kesuburan)
adalah sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

b) Fertility (fertilitas)
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita.lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda- tanda kehidupan. Pengukuran fertilitasdidasarkan atas jumlah kelahiran hidup kelompok pada periode tertentu. Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengan tahun tersebut.
K
b = Jumlah kelahiran pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1000)

General Fertility rate (GFR) angka kelahiran umum
Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 usia produktif(15-44 tahun atau 15-49). Jadi untuk menghitung angka kelahiran diperlukan wanita usia produktif.

Rumus :

Age Specific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
Menunjukan kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan.

MIGRASI
Adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dan keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasntya sumber daya yang mendukung daerah tersebut.
Seorang migran untuk pindah ke daerah lain harus mengetahui lebih dahulu faktor-faktornya, yaitu:

· Persediaan SDA

· Lingkungan sosial budaya

· Potensi ekonomi

· Alat masa depan

Akibat Migrasi

a) Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dikota, da pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.

b) Migrasi Interegional di Indonesia dilakukan oleh usia produktif dan kreatifitas tinggi. Mengakibatkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan diluar jawa.

c) Migrasi antar negara di Indonesia mengakibatkan kurang nyata terhadap distribusi penduduk indonesia. Aspek sosiologi migrasi adalah adanya proses melepaskan diri dari struktur sosial dan masuk kedalam struktur yang lain dengan problematik penyesuaian yang tibul dari padanya. Komposisi penduduk menurut umur dan jenisnya kelamin mempunyai peranan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui:

· Pertumbuhan penduduk disuatu daerah termasuk cepat/lambat

· Rasio ketergantungan

· Jumlah wanita dalam usia subur

· Jumlah tenaga kerja yang tersedia

· Berdasarkan tempat tinggal

· Bentuk pramida bentuk

Keadaan struktur yang berbeda-beda akan menunjukan piramida yang berbeda. Ada tiga jenis struktur penduduk:

1) Piramida penduduk muda
menggambarkan jumlah angka kelahiran lebih besar daripada kematian

2) Piramida stationer
menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begtu tinggi.

3) Piramida penduduk tua
mengambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesan dan tingkat kematian kecil sekali

B. Kebudayaan Dan Kepribadian

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

a. Zaman Batu sampai Zaman Logam

Upaya menulusuri sejarah peradaban bangsa indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh berliku-liku, memerlukan waktu yang panjang. Dan ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam:

· Zaman batu tua (Paleolithikum)

· Zaman batu muda (Neolithikum)

Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam. Zaman batu muda (Neothikum) benar benar membawa revolusi. Pada zaman ini mereka menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat, bertani dan bertenak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penyelidikan pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor/mencairkan logam dari biji besi, dan menunangkan kedalam cetakan. Oleh karena itu mereka mampu membuat beebagai senjata.

Bangsa-bangsa proto-austronesia yang masuk dari semenanjung Indochina ke Indonesia membawa kebudayaan dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dongson diantaranya berupa senjata tajam dan kapak berbentuksepatu dari bahan perunggu.
Suatu hal dicatat tentang permukaan zaman logam, ialah kenyataan yang jelas bahwa Indonesiasebelum zaman hindu telah mengenal kebudayaan yang lebih tinggi derajatnya.

2. Kebudayaan hindu, budha dan islam

a. Kebudayaan hindu dan budha

Pada ke-3dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia , khususnya kepulau jawa. Perpaduan / akultrurasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Hindu yang berasal dari dari india berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran budha masuk ke indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Ajaran budha lebih maju dibanding hindu, yang menghendaki kasta kasta.Kedua ajaran itu tumbuh dan berkembang dipulau jawa yang menghasilkan karya-karya baru bernilai seni tinggi.

b. Kebudayaan Islam

Pada abad ke 15 dan ke 16 islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka pemuka islam (Wali Songo) yang bertitik sentralnya pulau jawa. Masuknya islam teristimewa kepulau jawa berlangsung suasana damai, disebabkan islam masuk tidak dengan secara paksa melainkan dengan cara baik-baik. Dlam proses perkembangan kerajaan tersebut yang dikendalikan pedagang kaya dan golongan bangsawan kota pelabuhan, tammpaknya telah terpengaruh dan menganut islam. Demikian misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera timur, Sumatra barat.

Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang penganutnya terbesar, dan islam telah memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian indonesia.

c. Kebudayaan Barat
kebudayaan ini masuk ketika kaum penjajah terutama belanda. Dikota-kota pusat pemerintahan berkembang 2 lapisan sosial:

· Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh

· Lapisan sosial kaum pegawai

Kebudayaan barat belum sepenuhnya diterima merata karena kebudayaan berpangkal kepada ilmu, ekonomi dan kemajuan teknologi dengan ciri otonominya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar